Wonosobo – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menggelar rapat koordinasi bersama Pemerintah Desa Jlamprang dalam rangka penguatan program Desa Migran Emas (Desmigras). Pertemuan ini menjadi momentum penting dalam meningkatkan perlindungan, pemberdayaan, dan tata kelola migrasi pekerja migran Indonesia (PMI) di tingkat desa.
Penguatan Peran Desa dalam Tata Kelola Migrasi
Dalam rapat tersebut, Bappenas menegaskan bahwa Desa Jlamprang dipandang sebagai salah satu desa yang memiliki potensi besar untuk menjadi percontohan Desa Migran Emas. Hal ini didasarkan pada tingginya partisipasi masyarakat dalam program pemberdayaan PMI serta adanya komitmen kuat dari pemerintah desa dalam meningkatkan pelayanan dan perlindungan migran.
Program Desa Migran Emas bertujuan menciptakan ekosistem desa yang mampu:
-
Memberikan layanan informasi migrasi yang aman dan legal.
-
Menyediakan fasilitas pendampingan bagi calon PMI dan keluarganya.
-
Mengembangkan usaha produktif bagi purna migran.
-
Memperkuat sistem data migrasi tingkat desa.
Dengan koordinasi ini, Bappenas mendorong agar Desa Jlamprang dapat mengintegrasikan program tersebut ke dalam perencanaan pembangunan desa agar manfaatnya dapat berkelanjutan.
Fokus Pembahasan Rapat
Rapat koordinasi membahas beberapa aspek penting, antara lain:
1. Menggali gagasan dari desa dan dari pmi/eks pmi
2. Hasil dari diskusi untuk dimasukan di perencanaan bappenas
3. Mengharap Desa Jlamprang Selalu mendapat program untuk pmi baik pemberdayaan, bantuan modal dll
4. Tindak lanjut pertemuan pada hari ini masuk di perencanaan bappenas
5. Permintaan pelatihan lanjutan batik
6. Pelatihan pembuatan konten dll untuk pemasaran secara digitalisasi
7. Permohonan modal usaha
Komitmen Bersama untuk Desa Migran Berdaya
Kepala Desa Jlamprang menyampaikan apresiasi atas perhatian Bappenas dan menyatakan kesiapan desa untuk menjadi model desa migran yang berdaya, produktif, dan terlindungi. Pemerintah desa juga menargetkan pengembangan usaha ekonomi produktif berbasis keluarga migran untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Bappenas menilai bahwa keberhasilan program Desa Migran Emas sangat dipengaruhi oleh kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan desa. Oleh karena itu, koordinasi seperti ini akan terus dilakukan sebagai upaya memperkuat kapasitas desa dalam mengelola isu migrasi.
Penutup
Rapat koordinasi ini diharapkan menjadi langkah awal yang lebih solid dalam menciptakan tata kelola migrasi yang aman, legal, dan berkelanjutan. Dengan sinergi yang baik, Desa Jlamprang diharapkan dapat menjadi contoh nasional dalam pengembangan desa yang peduli, melindungi, dan memberdayakan para pekerja migran Indonesia dan keluarganya.